Cendana360.com – Kandidat menteri di kabinet presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump makin kontroversial. Setelah menunjuk menteri kesehatan yang antivaksinasi, ia juga memilih menteri pertahanan yang terobsesi dengan Perang Salib, perang yang dilancarkan gereja di Eropa terhadap umat Islam pada abad ke-11.
Koresponden ekstremisme domestik media AS NPR, Odette Yousef menyatakan salah satu yang paling kentara adalah simbol salib Yerusalem. Simbol itu berupa sebuah salib besar dengan empat salib kecil di tiap sudutnya. “Ini adalah simbol agama Kristen, dan asal usulnya berasal dari Perang Salib,” ujar Odette Yousef dilansir NPR.
Hegseth juga memiliki tato tulisan “Deus Vult,” bahasa Latin untuk “Tuhan menghendakinya,” di bisepnya. Ungkapan tersebut digunakan sebagai seruan untuk Perang Salib Pertama pada 1096. Ini juga merupakan kalimat penutup dari buku Hegseth tahun 2020 yang berjudul American Crusade alias “Perang Salib Amerika”. “Dan itu adalah semacam seruan perang untuk merebut kembali Tanah Suci dan membantai umat Islam,” ujar Yousef.
Ditanya soal ini, Hegseth kerap mengatakan itu bukanlah simbol nasionalisme kulit putih, melainkan simbol Kekristenan. Namun menengok rekam jejak Hegseth, Yousef tak percaya. “Dia sangat mendukung gagasan perang salib Kristen Amerika modern.”
Simbol-simbol yang terkait Perang Salib banyak terdapat dalam gerakan ekstremis kulit putih dan anti-Islam. Simbol ini dipajang saat pendukung Trump menyerbu gedung parlemen AS pada 6 Januari 2020 lalu. Simbol ini juga terdapat dalam tulisan penembak massal neo-Nazi yang membunuh banyak orang di perkemahan musim panas di Norwegia pada 2011.