Cendana360.Com – Bila kita cermati prinsip- prinsip ” teori Evolusi modern” tersebut agaknya tidak jauh berbeda dengan visi dan misi ” Khalifatullah” yang memberikan kesempatan kepada ” Manusia modern ( generasi Adam) untuk memilih dan merencanakan perkembangan dan upaya mengubah kondisi diri maupun li ngku ngan dimana dia berada. Artinya, dalam hubungannya dng alam.
Posisi manusia sebagai subyek
Berbeda dng teori evolusi lama yg menempatkan menempatkan alam sebagai subyek, yg . melakukan seleksi terhadap perkembangan manusia, dalam teori evolusi modern, menempatkan manusia sebagai subyek, yg memiliki hak untuk merencanakan perkembangan dirinya dan dan dalam batas- batas tertentu dapat . melakukan seleksi terhadap komponen- komponen alam untuk kepentingan dirinya
Dua tokoh teori evolusi midern, yakni TJEILHARD dan WLLACE sepakat, ngar proses evolusi tersebut mengarah pada bentuk” “memanusikan Manusia'” maka upaya maanusia merencanakan dan mengarahkan evolusi harus di dadasari pada kesadaran moral dan kesadaran moral akan ada bila manusia memiliki kesadaran TRAMSENDEN( Iman), baik pada skala individual, skala sosial . maupun dalam skala ekologis. Hal ini sangat diperlukan mengingat ldalam diri manusia masih terdapat sifat ” binatang”.Menurut Darwin, dalam perjuangan hidup ( stranggle for life), ada kecenderungan ” Survival of the Fittes”, yang kuat menjadinpemenang.. Karena itu penigkatan kecerdasan manusai bisa meembawanya kearah evolusi yg positif, meningkatkan harkat kemanusiannya,bila disertaivdngbkesadaran trasenden(iman) t namun bisa pula membawanya ke arah evolusi negatif, yg justru memerosotkan harkat kemanusiaanya manakala tanpa kendali (kesadaran) trasenden dan moral
Tanpa pengendalian diri, kecerdasan hanya akan mengarahkan manusia pada sifat serakah, sombong dan ego. sombong dan ego. Apalagi di saat kini, dimana proses inegrasi ekonomi globali tengah berlangsung, segalanya cenderung memasuki mekanisme pasar, cendering serba komersialisasi. Sehingga timbul marginalisasi terhadap hal- hal yg non-commercible seperti kebenaran, keadilan, kepedulian sosial dll.
Itu sebnya THEILHARD mrngingatkan pentingnya kesadaran transenden ( iman) transrnde( iman) dan kesadaran moral. Kesadaran ini
ini petlu diasah secara tetus menerus agar tidsk makin melemah melalui latihan–latihan.
Alhamdulillah, meski teori evolusi awalnya lahir dari pikiran yg amat sekuler, yg jauh dari nilai- nilai religius, namun melalui perkembangan ygbpanjang dan berliku pada ujungnya, para tokoh tokoh trori evolusi modern mengakui pentingnya IMAN dan MORAL ( ahlaq) Mereka juga memandang pentinya bagi manusia secara terus- menetus untuk mengasah kesadaran ttanseden dan jkesadaran moralnya melalui latihan- latihan pengendalian diri.
Kita sebagai umat Islam juga bharus bersykur setinggi- tingginya klepada Allah yg telah menganugerahi ” media” untuk berlatih mengasah iman dan moral( ahlaq) kita untuk pengendalian diri, yakni dengan ibadah puasa, di bulan Ramadan. Pengendali diri, diperlukan guna mempertahankan kedudukannya aebagai mahluk Allah yang amat mulia, , dalam prmengarungi kehidupan
Puasa merupakan bentuk latihan pengendalian diri yg efektif, ditengah hiruk pikuk budaya masyarakat yg cenderung petmisif. Sebab, pada hakekatnya hakekatnya puasa tidak hanya mengendalikan makan, minum dan sex, melainkan pengendalian seluruh lembaga- lembaga atau organ pencetus nafsu dalam diri msnusia, termasauk pikiran sebagai ” lembaga perencana” dalam petilaku dan sikap. Puasa juga merupakan bentuk “perang” terhadap tabiat “Survival ofbThe Fites” yang cenderung serakah, sombong dan ego. Puasa yang disertai gerakan zakat diharapkan dampaknya tidak hanya berdimensi indidual, namun juga memiliki dimensi sosial dan ekologis, bahkan mungkin bisa berdimensi kosmis.
Begitu pentingnya puasa sebagai bentuk latihan pengendalian diri, sehingga perintah puasa sesungguhnya telah diwajibkan kepada umat- umat sebelum umat Muhammad(islam) Q SAl- Bagarah, ayat 183)
Dengan kendali iman dan morall terhadap perkembangan pikiran, dan perilaku diharapkan manusia mampu nengarahkan evolusinya ke arah yg positip, agar tidak terjerumus pada proses atau ” jalan” Ygmemerosotkan harkat dan martabat dalam dirinya, sebagaiman telah diingatkan oleh Allah dalam Al- Qur’an, Surat At-Tin ayat 4-6)
MASUKAN
Dalam kaitannya dng proses vevolusi terkait dengan perkembangan peradaban manusia, khususnya menyangkut ” konsentrasi phycis” yg terus berlangsung, setidaknya ada 2 hal yg perlu kita perhatikan dalam legiatan puasa dalm bulan Ramadhan
Pertama, pusa semestinya t”tidak hsnya” kita tujukan hanya untuk ” menghapus dosa- dosa kita masa lalu”, tetapi juga harus bisa kita jadikan sebagai ” energi” intuk memproyeksikan penguatan(kualitas) keimanan dan ketaqwaankuta dimasa mendatang.
Kedua, kegiatan puasa, zakat fitrah, shalat sunnah serta kegiatan- kegiatan ibadah lain selama bulan Ramadhan harus terus kita kumandangkan, kita gairahkan dan kitasemarakkan. Hal ini penting kita ilakukan, untuk mebgimbangi gerakan- gerskan lain yg tampaknya iindah dan menyenangkan , namun sesungguhnya menyesatkan, menyeret manusia ke martabat yg rnbdah, yg gemanya makin kencang
Semoga Allah memuliakan hidup kita di dunia dan di akhirat Aamiin
MELATI MEMANG TAK PANDAI BERTUTUR KATA
NAMUN KUNTUMNYA YG BPUTIH BERSIH DAN AROMANYAYG HARUM. METUPAKAN CONTOH” FATWA ALAM” TENTANG KEBAIKAN
MANUSIA YG TAQWA,, BERIBADAH PUASA DAN MAMPU BERBUAT NYATA
INN SYAA ALLAH AROMANYA TIDAK KALAH DENGAN
WANGINYA KUNTUM MELATI.