Cendana360.Com – Serangan Israel ke Gaza, Palestina masih terus terjadi, hal ini membuat geram para pendukung gerakan kemanusiaan termasuk perusahaan es krim Ben & Jerry’s.
Merek es krim Ben & Jerry’s baru-baru ini mengajukan gugatan kepada perusahaan induknya, Unilever, karena disebut telah membungkam upayanya untuk menyatakan dukungan bagi pengungsi Palestina dan mengancam akan membubarkan dewan direksi dan menuntut anggotanya atas masalah tersebut.
Perpecahan tercetus di antara keduanya pada 2021 setelah Ben & Jerry’s mengatakan akan berhenti menjual produknya di Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel karena tidak sesuai dengan nilai-nilainya. Hal ini juga membuat beberapa investor melepas saham Unilever.
Produsen es krim tersebut kemudian menggugat Unilever karena tetap menjual bisnisnya di Israel kepada pemegang lisensinya di sana, yang memungkinkan pemasaran di Tepi Barat Palestina dan Israel tetap terus berlanjut.
Pasalnya, Unilever sendiri merupakan perusahaan yang masuk dalam jajaran sasaran gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS). Pada 2021, Kepala eksekutif Unilever engatakan perusahaan raksasa barang konsumen global itu tetap “berkomitmen penuh” untuk melakukan bisnis di Israel.
Sementara, Ben & Jerry’s menegaskan bahwa mereka adalah perusahaan yang berlandaskan nilai-nilai dengan sejarah panjang dalam memperjuangkan hak asasi manusia, keadilan ekonomi dan sosial.